Selasa, 27 Januari 2015

Balong Keramat "Tuk" Cirebon


Rabu, 28 Januari 2015




NASIONAL

Balong Keramat "Tuk" Cirebon

"Yang datang ke sini kebanyakan berdoa dan mengambil air dari balong."

Jum'at, 5 Agustus 2011 | 09:52 WIB
Oleh : Arry Anggadha
Balong Keramat "Tuk" Cirebon
Balong Keramat Cirebon (Foto: Reza Putra | Cirebon)
VIVAnews - Jika anda berkunjung ke Cirebon rasanya belum lengkap jika tidak berwisata ziarah ke sejumlah tempat keramat penyebaran agama Islam di Cirebon. Salah satu tempat keramat yang akan di bahas kali ini adalah Balong Keramat Pangeran Mancur Jaya.

Balong keramat itu terletak di Jalan Cideng Jaya, RT 20/RW 04, Desa Kertawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon. Tempat ini tak lepas dari sejarah perkembangan penyebaran Islam di tanah Cirebon.

Ceritanya, pada abad 15, saat itu wilayah Cirebon dilanda kekeringan yang sangat hebat, yang hampir melanda seluruh wilayah Cirebon. Untuk mengatasi persoalan kekeringan itu, sejumlah Ki Gede dan pangeran dari Keraton Cirebon berkumpul mencari solusi mengatasi krisis air yang melanda wilayah Cirebon.

Sambil mencari sumber mata air, ketiga pangeran yakni Pangeran Matangajimat, Pangeran Jakatawa, dan Pangeran Mancur Jaya, itu pun terus menyebarkan ajaran agama Islam ke seluruh pelosok Cirebon. Perjalanan ketiga pangeran itu, akhirnya sampai ke wilayah barat Cirebon dan menemukan sebuah pohon yang rimbun.

Saat berada di lokasi itu ketiga pangeran terkejut melihat fenomena alam berupa rembesan air yang keluar dari bawah pohon itu. Belakangan diketahui pohon tersebut disebut-sebut tempat berteduhnya Pangeran Cakrabuana atau Pangeran Walangsungsang yang juga dikenal dengan Mbah Kuwu Cirebon Girang.

Ketiga pangeran itu pun selanjutnya mencari sumber air rembesan, namun tak juga ditemukan. Akhirnya mereka sepakat semedi dan berdoa meminta petunjuk. Saat semedi dan berdoa, tiba-tiba terdengar suara tanpa wujud yang menyuruh ketiga pangeran untuk mengangkat kayu yang mereka duduki. Kayu itu supaya diketukan ke tanah.

Bunyi kayu yang mengenai tanah itu berbunyi 'tuk', sehingga kemudian daerah tersebut dikenal dengan nama Desa Tuk. Selain menimbulkan bunyi 'tuk', ketukan kayu ke tanah juga berhasil menyemburkan sumber mata air.

Juru Kunci Balong Keramat Tuk Pangeran Mancur Jaya, Raden Mas Suparja mengatakan bahwa hingga kini masih sering dikunjungi peziarah lokal maupun luar kota.
Sumber :  http://nasional.news.viva.co.id/news/read/238341-balong-keramat--tuk--cirebon

0 komentar:

Posting Komentar